APA ITU CLOUD SERVICE BIOCLOUDAURUM.COM

BITCOIN-mining adalah bisnis yang mahal, tapi anda dapat menggunakan jasa cloud service Biocloudaurum untuk mendapatkan BITCOIN.

Cloud service Biocloudaurum memungkinkan pengguna untuk membeli kapasitas penambangan dari perangkat keras di pusat data, sehingga meminimalisir resiko penyewa.

Biocloudaurum.com mempermudah pengguna untuk menambang BITCOIN atau tanpa harus bersusah payah mengoperasikan & pemeliharaan server

Dengan menyewa Cloud-service Biocloudaurum, anda dapat menambang BITCOIN selama 1000 hari.

Secara matematika, server ini mempunyai life-span sekitar 1000 hari dan dalam 1000 hari yang akan datang, akan ada server baru yang lebih cepat & electricity cost yang lebih murah

BENEFIT anda Sewa Hash Power menambang BITCOIN di Biocloudaurum :

>>Tidak perlu mengeluarkan modal yang cukup besar,
>>Tidak perlu mengerti IT,
>>Tidak perlu mengerti konfigurasi sistem,
>>Tidak perlu menyiapkan sparepart pengganti,
>>Tidak perlu memikirkan biaya listrik & pemeliharaan,
>>Tidak perlu menanggung resiko jika mesin rusak / down.

Segera Daftarkan diri Anda dan Bergabung dengan Team kami..

Taufan : 081310467999
Kartini : 087717913766

MENAMBANG BITCOIN





BERIKUT PENJELASAN MENAMBANG BITCOIN

Menambang Bitcoin, Mengeruk Untung

Teknologi, nyatanya, akan selalu membuat gagap sebagian manusia--hingga kini. Termasuk ketika saat ini muncul mata uang virtual yang kerap disebut cryptocurrency--gabungan dari cryptography (kode rahasia) dan currency (mata uang).

Cryptocurrency naik pamor seiring kepopuleran Bitcoin--salah satu jenis mata uang virtual dengan nilai tinggi. Sistem pembayaran Bitcoin, menurut Satoshi Nakamoto yang disebut-sebut sebagai penciptanya, didasarkan pada kriptografi atau kode rahasia.

“Ini untuk memastikan sistem berjalan dengan keaslian, integritas, dan keteraturan yang dijalankan secara bersama-sama,” tulis Nakamoto dalam jurnal berjudul Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.

Cryptocurrency memiliki teknologi berbeda dibanding alat pembayaran online seperti Paypal, kartu kredit, atau Western Union. Ia hadir tak lepas dari ketidakpercayaan pegiat teknologi terhadap sistem sentralisasi server yang diterapkan e-money.

Pada cryptocurrency, tidak lagi dibutuhkan negara atau bank sentral sebagai perantara transkasi. Tugas tersebut didelegasikan kepada jaringan peer-to-peeryang berada dalam teknologi blockchain atau Bitcoin wallet.

Blockchain dapat dianggap seperti buku besar yang mencatat setiap aktivitas transaksi dalam sistem. Model ini dianggap jauh lebih aman, mudah, dan praktis daripada sistem perbankan umum.

Semisal perbankan diretas pada salah satu sistemnya, maka seluruh sistem akan hancur. Hal berbeda berlaku pada blockchain karena untuk melumpuhkannya perlu meretas separuh dari total server yang ada di seluruh dunia.

Ini karena sistem blockchain tak tersentralisasi. Dan keunggulan serta kebaruan itulah yang membuat cryptocurrency memiliki nilai jual.

Cryptocurrency sedikit banyak dibuat layaknya emas. Emas didapat dari serangkaian produksi penambangan--mulai dari pengerukan hingga ditempa menjadi bentuk batangan. Oleh sebab itu, diperlukan teknologi dan sumber daya guna untuk menambangnya.

Istilah menambang (mining) juga terdapat pada Bitcoin. Sebab untuk memperoleh Bitcoin ada 2 cara, yakni membelinya dengan mata uang riil (tunai), atau menambang.


Sementara yang disebut miner atau penambang, mereka yang menggunakan server yang disediakan untuk memecahkan algoritma yang telah dirangkai dalam sistem blockchain.


Para penambang dalam jaringan berlomba-lomba untuk mendapatkan kepingan Bitcoin yang terbatas. Pada mulanya dalam 10 menit, hanya 50 keping Bitcoin bisa dikeluarkan dan diperebutkan oleh sekian juta orang.


Kemudian, setiap empat tahun jatah Bitcoin yang diperebutkan per 10 menit itu berkurang separuh. Kini, setelah 8 tahun, hanya 12,5 Bitcoin yang bisa diperebutkan dalam rentang 10 menit itu.


Tak heran jika selama 24 jam, dengan perangkat komputer atau laptop standar, bisa jadi hanya sekitar 0,000000001 Bitcoin yang mungkin diperoleh miner, karena kalah saing dengan jutaan orang dan kecanggihan perangkat lainnya.

Saking kecilnya nilai yang bisa diperoleh, para penambang Bitcoin menyebut mesin keruk virtual dengan nama antminer.

Seperti halnya menambang emas, jika ingin memperoleh hasil lebih banyak, maka perlu peralatan lebih canggih atau sumber daya manusia lebih banyak.

Meski hampir semua komputer bisa digunakan untuk melakukan hash algoritma dan membongkar block algoritme yang diciptakan. Tapi komputer itu harus terus-menerus menyala untuk tetap siaga dan bersaing selama 24 jam dengan komputer lain yang melakukan hal serupa.

Kemampuan dan daya tahan komputer, serta konsumsi listrik menjadi harga yang harus dibayar.

Komputer biasanya memiliki daya sebesar 50 Hz, sementara antminer memiliki daya 13.000 Hz. Untuk memenuhi daya tersebut, maka kurang lebih listrik akan tersedot sebesar 1.274 watt. Lebih besar dari daya yang diperlukan sebuah AC.

TERNYATA : Cukup sangat mahal biaya2 yang dikeluarkan untuk menambang Bitcoin...dan untuk mendapatkannya tidak mudah tentunya tanpa di dukung Teknologi canggih dan Sumberdaya yang memadai....

YOUTUBE VIDEO : Largest Bitcoin Mining Farm in Russia 

YOUTUBE VIDEO : Inside of a HUGE BITCOIN mining FARM !